Bahaya klorida dan sulfat
Pembangkit listrik selalu menghadapi ancaman korosi akibat klorida dan sulfat di bawah kondisi air dan uap bertekanan tinggi. Lubang, retak akibat tekanan korosi serta bentuk-bentuk korosi lain menyerang boiler dan tabung generator uap, turbin, dan komponen kunci lain dalam siklus uap-air. Penumpukan korosi mengakibatkan kerugian lain yaitu korosi di bawah permukaan, penurunan efisiensi dan meningkatnya frekuensi pemadaman untuk pembersihan.
Untuk itu, pemonitoran kadar klorida dan sulfat pada batas ppb yang sangat rendah menjadi salah satu elemen dalam panduan kimia siklus dan syarat garansi turbin.
Teknologi pengukuran lama punya banyak kelemahan
Selama ini, pembangkit listrik selalu kesulitan menunjukkan kepatuhan terhadap ambang ini. Akibat tidak adanya teknologi pengukuran on-line yang praktis, panduan kimia siklus selama ini hanya mengandalkan pengukuran kira-kira seperti konduktivitas kation dan kation awagas. Teknik ini sangat efektif untuk memonitor kemurnian air selama penyalaan, tetapi tidak memperhitungkan konsentrasi ion klorida dan sulfat.
Teknologi Kromatografi Ion dan Plasma Ganda Induktif menawarkan pemisahan dan sensitivitas yang dibutuhkan untuk mengukur klorida dan sulfat pada level ppb rendah yang disyaratkan. Akan tetapi, biaya peralatan dan personel terlatih yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya jauh di luar jangkauan anggaran sebagian besar pembangkit listrik.
Pengukuran On-line Yang Andal
Teknologi Elektroforesis Kapiler Monofluidik menawarkan metode yang nyaman dan andal untuk memonitor jejak klorida dan sulfat. Temukan caranya dalam dokumen teknis kami.
Topik utama dokumen teknis:
- Perlunya pengukuran klorida/sulfat spesifik
- Kelemahan teknologi pengukuran yang ada
- Prinsip-prinsip elektroforesis kapiler mikrofluidik
- Dan masih banyak lagi